Ruang Ekspresi dari Bali

Selasa, 22 Juli 2025

Paris Pernandes Terima Tantangan Edy Boxing: “Saya Bicara dengan Tinju Saya”

 


BALI – Petinju nasional Paris Pernandes akhirnya angkat suara sekaligus menerima tantangan terbuka yang dilayangkan Edy Boxing. Pernyataan tersebut disampaikan Paris melalui akun resmi media sosialnya, menjawab keraguan publik sekaligus memanaskan arena tinju nasional menjelang laga besar yang dijadwalkan berlangsung pada 10 Agustus 2025.

Dalam unggahan bernuansa emosional dan penuh tekad, Paris membuka pernyataannya dengan mengakui bahwa ia sudah cukup lama tidak turun ke ring, yang memicu banyak pertanyaan tentang kelanjutan kariernya sebagai petarung profesional.

“Sudah cukup lama saya tidak turun ke ring. Banyak yang bertanya, apakah saya sudah kehilangan api bertarung? Apakah saya sudah berhenti? Tapi ada satu hal yang selalu saya pegang: seorang petarung sejati tidak pernah benar-benar berhenti,” tulis Paris.

Lebih lanjut, Paris menyentil gaya komunikasi sang penantang, yang menurutnya lebih menonjol dalam mencari sensasi daripada menunjukkan prestasi di arena. Tanpa menyebut nama langsung, Paris menyatakan bahwa tantangan Edy disertai dengan kata-kata yang meremehkan dan tidak menunjukkan sikap hormat.

“Beberapa waktu terakhir, seorang fighter yang hanya bisa mencari sensasi dan cari nama di media tinju, menantang saya secara terang-terangan. Bukan hanya menantang, tapi juga melontarkan kata-kata yang meremehkan dan tidak menghormati. Saya diam bukan karena takut, tapi karena saya memilih kapan waktu yang tepat untuk bicara—dan saya bicara dengan tinju saya.”

Dengan kalimat lugas namun bernuansa dingin, Paris menyatakan dirinya siap kembali ke ring dan memastikan pertarungan melawan Edy Boxing menjadi lebih dari sekadar duel biasa. Paris menegaskan bahwa ia akan membuktikan siapa yang benar-benar layak berdiri di atas ring bukan dengan banyak bicara, tetapi dengan kerja keras dan pukulan nyata.

 “Maka saya terima tantangan ini. Pada 10 Agustus, saya akan kembali ke ring. Bukan untuk sekadar bertanding, tapi untuk memberi pelajaran bahwa dunia tinju bukan panggung sensasi. Ini bukan tentang siapa yang paling banyak bicara, tapi siapa yang bisa membuktikan dengan kerja keras, mental baja, dan pukulan nyata,” tulisnya lagi.

Paris menutup pernyataannya dengan janji penuh keyakinan, bahwa pada 10 Agustus tidak akan ada ruang untuk permainan kata-kata. Hanya satu yang akan berdiri tegak di akhir pertandingan.

“10 Agustus nanti, tidak ada tempat untuk omong kosong. Hanya satu yang akan berdiri tegak di akhir.”

Laga antara Paris Pernandes dan Edy Boxing diprediksi menjadi salah satu pertandingan paling ditunggu di jagat tinju nasional. 

Pertandingan ini sekaligus menjadi penanda kembalinya Paris ke ring setelah lama vakum, serta menjadi ajang pembuktian apakah “api bertarung” dalam dirinya masih menyala seperti dulu.

Share:

0 comments:

Posting Komentar

Kategori

Arquivo do blog

Definition List

Support