Ruang Ekspresi dari Bali

Minggu, 23 November 2025

Ketua DPC Hanura Kota Denpasar Tonny Kushartanto Dorong Inovasi Wisata Denpasar Lewat Ide-Ide Kreatif

Foto: Ketua DPC Hanura Kota Denpasar, Tonny Kushartanto, SS.

Denpasar (aspirasibali.my.id)

Partai Hanura menyatakan siap mendorong lahirnya destinasi-destinasi wisata baru di Kota Denpasar. Langkah ini digagas langsung oleh Ketua DPC Hanura Kota Denpasar, Tonny Kushartanto, SS, melalui pemikiran kreatifnya yang telah memperoleh penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI).

Dalam Musyawarah Cabang (Muscab) DPC Partai Hanura se-Bali di Inna Bali Heritage Hotel, Denpasar, Jumat (21/11/2025), Tonny mengatakan Denpasar memiliki potensi besar sebagai kota metropolitan yang mampu menjadi magnet wisatawan internasional. “Denpasar memiliki potensi untuk mendatangkan wisatawan asing, bukan hanya seperti Badung, tetapi dengan karakter dan daya tariknya sendiri,” tegasnya.

Tonny menyatakan, hadirnya Hanura di Denpasar harus membawa gagasan konkret untuk menjawab tantangan dunia pariwisata yang terus berkembang. “Dengan hadirnya Partai Hanura, kami membawa gagasan agar Denpasar menciptakan destinasi-destinasi wisata baru yang mampu menarik lebih banyak wisatawan mancanegara,” katanya.

Ia menegaskan bahwa seluruh ide kreatifnya akan diarahkan untuk pembangunan berbasis budaya dan kearifan lokal Bali. “Denpasar adalah kota metropolitan di Bali… Denpasar merupakan tolok ukur perkembangan Bali,” ujar Tonny, menegaskan posisi strategis ibu kota provinsi tersebut.

Dalam forum Muscab yang mengusung tema Nangun Sat Kerthi Loka Bali, Tonny juga menekankan pentingnya ketulusan dalam mempercepat pembangunan kota. “Kecepatan itu hanya bisa terwujud apabila dilakukan dengan ketulusan. Tanpa ketulusan, tidak mungkin cepat. Tanpa hati nurani rakyat, tidak mungkin cepat,” katanya.

Sebagai pelaku event dan organizer, Tonny menilai masih banyak sektor usaha kreatif di Denpasar yang membutuhkan ruang tumbuh. Ia menargetkan Hanura dapat mendorong inovasi yang memberi manfaat langsung pada masyarakat dan tidak meninggalkan nilai budaya Bali.

“Saya akan mencurahkan semuanya demi kepentingan masyarakat, melalui hati nurani rakyat,” pungkasnya.

Share:

Dorong Penataan Denpasar Jadi Kota Metropolitan Berbudaya, Ketua DPC Hanura Kota Denpasar Tonny Tekankan Penataan Berlandaskan Hati Nurani


Foto: Ketua DPC Partai Hanura Kota Denpasar, Tonny Kushartanto, SS, saat menyampaikan pemaparan dalam Musyawarah Cabang (Muscab) DPC Partai Hanura se-Bali yang digelar di Inna Bali Heritage Hotel, Jalan Veteran, Denpasar, Jumat (21/11/2025).

Denpasar (aspirasibali.my.id

Ketua DPC Partai Hanura Kota Denpasar, Tonny Kushartanto, SS menegaskan komitmen partainya untuk ikut mempercepat pembangunan dan penataan Kota Denpasar sebagai kota metropolitan berbudaya. Hal itu disampaikan Tonny dalam Musyawarah Cabang (Muscab) DPC Partai Hanura se-Bali yang digelar di Inna Bali Heritage Hotel, Jalan Veteran, Denpasar, Jumat (21/11/2025).

Dengan mengusung tema “Nangun Sat Kerthi Loka Bali: Daerah Berdaya Indonesia Sejahtera,” Tonny menempatkan Denpasar sebagai poros penting kemajuan Bali. “Denpasar adalah kota metropolitan di Bali. Selain sebagai pusat pemerintahan, Denpasar juga menjadi barometer pariwisata yang luar biasa, bahkan sering dibandingkan dengan kota-kota besar seperti Bandung. Artinya, Denpasar merupakan tolok ukur perkembangan Bali,” ujarnya.

Tonny menegaskan bahwa percepatan pembangunan harus dilakukan dengan landasan ketulusan. “Hari ini kami hadir, Astungkara, bersama seluruh teman dan jajaran untuk menyatakan dukungan dan komitmen. Kami ingin menata Denpasar… Denpasar harus bergerak cepat,” katanya. Ia menilai kecepatan pembangunan tidak dapat dicapai tanpa niat yang tulus dan didorong oleh hati nurani rakyat.

Menurutnya, berbagai infrastruktur di Denpasar sudah baik, namun masih membutuhkan penataan lanjutan. Karena itu Hanura ingin menjadikan Denpasar sebagai “kota impian,” yang bermanfaat bagi masyarakat dan tetap menjaga adat, budaya, serta sejalan dengan Tri Hita Karana dan nilai-nilai Nangun Sad Kerthi Loka Bali.

Tonny yang berlatar belakang pelaku event dan organizer membawa serangkaian ide kreatif untuk mengisi sektor-sektor yang masih belum tergarap optimal, terutama usaha kreatif dan pariwisata. Ia berharap gagasan-gagasan tersebut dapat mendorong lahirnya destinasi wisata baru yang memperkuat daya tarik Denpasar di mata wisatawan mancanegara.

“Saya memiliki sejumlah gagasan yang telah mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia. Dengan talenta dan pengalaman itu, saya akan mencurahkan semuanya demi kepentingan masyarakat, melalui hati nurani rakyat,” ujarnya.

Ia pun menegaskan harapannya agar Hanura mampu memberi perubahan nyata. “Semoga kehadiran Partai Hanura dapat menjadikan Denpasar tampil berbeda dari sebelumnya, lebih cepat berkembang, lebih berbudaya, dan semakin layak sebagai kota metropolitan yang membanggakan”.

“Apa gagasannya? Apa idenya? Tunggu saja nanti. Mantap!” pungkasnya.

Share:

Sabtu, 22 November 2025

Ginantra Artana Siapkan Sistem Pembinaan Berjenjang untuk Menata Ulang Hanura Karangasem

Foto: Ketua DPC Karangasem, Nyoman Ginantra Artana saat memberikan pemaparan di acara Musyawarah Cabang (Muscab) DPC Partai Hanura se-Bali, Jumat, 21 November 2025.

Denpasar (aspirasibali.my.id)

Dalam Musyawarah Cabang DPC Hanura se-Bali, Ketua DPC Karangasem, Nyoman Ginantra Artana, memaparkan konsep strategis yang disebutnya realistis dan sesuai kebutuhan dasar partai. Ia menegaskan bahwa Hanura Karangasem akan dibangun dengan sistem internal yang berkesinambungan setelah struktur definitif terbentuk.

“Kaderisasi yang saya maksud adalah membangun organisasi secara benar. Ketika kita mampu menerjemahkan suara menjadi kursi, itu menjadi bentuk pengakuan dari pemerintah terhadap eksistensi partai,” ujarnya.

Menurut Ginantra, Hanura di Karangasem selama ini tidak memiliki kesinambungan pembinaan, sehingga banyak kader pindah ke partai lain setelah gagal pada periode pertama. “Artinya apa? Sistem kita tidak memelihara kader,” katanya.

Untuk itu, ia memperkenalkan konsep utama: memperlakukan suara sebagai investasi politik. “Suara menjadi kursi. Suara menjadi bantuan keuangan dari negara untuk partai. Itu investasi bagi generasi muda Hanura,” tegasnya.

Ginantra juga menekankan pentingnya sistem perhitungan suara berbasis kecamatan untuk mengetahui kekuatan riil masing-masing wilayah. Orang yang bekerja di lapangan akan dihargai bukan dengan iming-iming uang besar, tetapi dengan sumber daya resmi yang melekat dan berkelanjutan.

Ia juga menyoroti pola pikir generasi muda yang menurutnya cenderung melihat partai dari sisi instan. “Mereka melihat politik hanya dari sisi instan: kapitalisasi, uang, atau popularitas. Padahal proses membangun partai tidak seperti itu,” jelasnya.

Ginantra mengaku kerap iri melihat partai besar yang mampu menggerakkan organisasi hingga ke akar rumput saat perayaan hari raya atau Galungan. “Kita belum sampai di sana. Tetapi Astungkara, dengan izin Tuhan dan konsep yang jelas, saya yang sudah bekerja hampir 15 tahun di Hanura percaya konsep ini bisa dijalankan,” ujarnya.

Ginantra kembali menegaskan bahwa apa yang ia sampaikan adalah program murni partai, bukan program pemerintah. “Inilah yang diinginkan para kader dan suara di kabupaten masing-masing,” pungkasnya.

Share:

Ketua DPC Hanura Karangasem Ginantra Artana Dorong Kaderisasi Ketat untuk Akhiri Tradisi “Loncat Partai” dan Bangun Basis Kemenangan

Foto: Ketua DPC Hanura Karangasem, Nyoman Ginantra Artana.

Denpasar (aspirasibali.my.id)

Ketua DPC Hanura Karangasem, Nyoman Ginantra Artana, menegaskan bahwa penguatan partai harus kembali pada fondasi utamanya: kaderisasi. Hal tersebut disampaikan dalam Musyawarah Cabang (Muscab) DPC Partai Hanura se-Bali yang digelar pada Jumat, 21 November 2025, di Inna Bali Heritage Hotel, Denpasar.

“Saya adalah kader asli, produk Hanura Karangasem sejak tahun 2008. Pada 2008 dan 2010 saya menjadi Sekretaris PAC, sehingga dengan amanah tertinggi yang saya emban hari ini, atas restu Tuhan, Ketua, dan forum, saya menjadi Ketua DPC Hanura Karangasem,” ujarnya.

Ginantra mengaku telah melalui berbagai dinamika politik di Karangasem, termasuk gelombang besar yang menurutnya menjadi ujian berat bagi kader asli. “Gelombang besar pernah datang ke Karangasem… tetapi saya masih berdiri hingga hari ini,” katanya.

Ia menilai banyak program yang dipaparkan DPC lain cenderung bersifat imajiner, seolah Hanura sudah berada pada posisi besar. Padahal, menurutnya, Hanura Karangasem harus berbicara lebih realistis. “Mengelola partai konsepnya sederhana. Banyak yang disampaikan tadi lebih mirip pengelolaan pemerintah, seakan-akan kita punya anggaran besar. Padahal, fondasi pertama dan terpenting adalah kaderisasi,” tegasnya.

Ginantra menyoroti fenomena kader Hanura yang gagal saat maju pertama kali, namun berhasil ketika pindah ke partai lain. “Ini menunjukkan satu hal: kaderisasi kita belum terbangun dengan baik. Itu harus kita akui,” ujarnya.

Untuk memperbaiki kondisi tersebut, ia merancang dua konsep utama bila telah definitif menjadi Ketua DPC definitif: “Konversikan suara rakyat menjadi kursi, dan konversikan suara rakyat menjadi bantuan keuangan partai. Itulah tugas partai.”

Ia menegaskan bahwa partai bukanlah lembaga pelaksana pembangunan. Tugas pembangunan ada pada pemerintah. Hanura, kata dia, harus fokus menyiapkan kader yang mampu menerjemahkan dukungan publik menjadi kekuatan legislatif dan finansial resmi dari negara.

Share:

Hanura Jembrana Siapkan Program dan Strategi Inklusif Berbasis Sumber Daya Lokal, Agus Sanjaya: Sentuh Hati Nurani Rakyat

Foto: Ketua DPC Partai Hanura Jembrana, I Gede Agus Sanjaya, saat memberikan pemaparan di acara Musyawarah Cabang (Muscab) DPC Partai Hanura se-Bali, Jumat, 21 November 2025.

Denpasar (aspirasibali.my.id)

Ketua DPC Hanura Jembrana, I Gede Agus Sanjaya, memaparkan rencana program riil berbasis kebutuhan masyarakat dalam Musyawarah Cabang (Muscab) DPC Hanura se-Bali yang digelar di Inna Bali Heritage Hotel, Denpasar, Jumat, 21 November 2025. Dengan mengusung tema Nangun Sat Kerthi Loka Bali: “Daerah Berdaya Indonesia Sejahtera”, agenda ini menjadi momentum baginya menyampaikan arah kebijakan Hanura Jembrana menuju Pemilu 2029.

“Kalau Jembrana berbeda… Partai Hanura masih memberikan amanah kepada saya untuk memikul tanggung jawab sebagai Ketua DPC Kabupaten Jembrana,” ujar Agus Sanjaya.

Ia menegaskan bahwa Jembrana memiliki karakteristik wilayah yang berbeda dengan daerah pariwisata lainnya di Bali. “Jembrana memang tidak memiliki pariwisata berbasis pasir putih. Tetapi kami memiliki sumber daya lain: air, perkebunan, pertanian, dan sektor perikanan. Sumber-sumber inilah yang akan menjadi basis program strategis kami,” katanya.

Program-program yang disiapkan juga mencakup penguatan kerja yang berkaitan dengan produktivitas ekonomi lokal. Di luar itu, Hanura Jembrana akan meluncurkan program pickup gratis di setiap kecamatan, inisiatif yang terinspirasi dari program “Bang Ipat” yang sebelumnya menyediakan 71 unit pickup gratis untuk bendesa adat di seluruh Jembrana. “Hanura, dengan lima kecamatan yang ada, akan menginisiasi program pickup gratis di setiap kecamatan. Ini sangat mungkin dilakukan, dan resepnya ada di kantong saya,” ungkapnya.

Agus Sanjaya menilai program-program sederhana yang menyentuh langsung masyarakat adalah kunci untuk mendapatkan kembali kepercayaan publik. Ia menyebut Jembrana sebagai “miniatur Indonesia” karena keberagaman suku dan budaya yang hidup berdampingan. Karena itu, strategi Hanura untuk 2029 harus inklusif dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat.

Ia juga menegaskan filosofi kepemimpinannya yang mengutamakan kerja nyata. “Saya meyakini bahwa pemimpin bukan sekadar seseorang yang duduk dan dihormati. Pemimpin adalah ujung tombak,” ujarnya.

Dengan semangat yang sama, ia menyatakan komitmennya mengikuti jejak para pemimpin Hanura yang ia hormati. “Itulah cita-cita saya… Kami ingin mengembalikan kejayaan Jembrana dan merebut kembali kursi demi kursi di daerah ini,” tutupnya.

Share:

Hanura Jembrana Perkuat Struktur dengan 75% Advokat, Agus Sanjaya Targetkan Kembalinya Kejayaan Hanura di Bumi Makepung

Foto: Ketua DPC Partai Hanura Jembrana, I Gede Agus Sanjaya.

Denpasar (aspirasibali.my.id)

Ketua DPC Partai Hanura Jembrana, I Gede Agus Sanjaya, menegaskan kesiapannya membawa kembali kejayaan Hanura di daerah yang pernah menempatkan partai tersebut pada posisi satu fraksi lebih di DPRD. Pernyataan itu ia sampaikan dalam Musyawarah Cabang (Muscab) DPC Hanura se-Bali, Jumat, 21 November 2025, di Inna Bali Heritage Hotel, Denpasar.

“Kalau Jembrana berbeda. Izinkan saya menjelaskan pekerjaan besar yang saya emban sampai hari ini, di mana Partai Hanura masih memberikan amanah kepada saya untuk memikul tanggung jawab sebagai Ketua DPC Kabupaten Jembrana,” ujarnya mengawali paparan.

Agus Sanjaya mengungkapkan dirinya telah tiga periode menjadi anggota DPRD Jembrana dan kembali mendapat amanah pada 2019. Selain itu, ia juga berprofesi sebagai advokat. Kondisi ini memengaruhi arah desain struktur Hanura Jembrana ke depan. “Karena itu, dalam struktur yang kami rancang ke depan, sekitar 75% kader yang akan kami tempatkan adalah advokat,” katanya.

Menurutnya, keputusan tersebut bukan tanpa alasan. Banyak persoalan di Jembrana dianggap berhubungan langsung dengan aspek hukum, sehingga kehadiran para advokat dirasa penting untuk menjawab kebutuhan masyarakat. “Setiap langkah pembangunan selalu berhubungan dengan peristiwa hukum. Karena itu, kami menyiapkan program real bekerja sama dengan para advokat yang jumlahnya mencapai 75% dalam struktur,” terangnya.

Di tingkat PAC kecamatan, hampir seluruh personel juga diisi advokat. Hanura Jembrana bahkan menyiapkan pembentukan lembaga bantuan hukum gratis untuk masyarakat, sebagai bentuk komitmen mewujudkan pelayanan politik yang berdampak langsung.

Ia juga menegaskan bahwa strategi politik 2029 harus diarahkan pada penguatan kapasitas legislasi melalui kader yang kompeten. “Di DPRD ada tiga fungsi utama: budgeting, pengawasan, dan legislasi. Fungsi legislasi menentukan arah kebijakan kabupaten, pasal demi pasal, titik dan komanya. Karena itu, kami ingin mempersiapkan kader-kader yang mampu dan layak duduk di DPRD Kabupaten Jembrana,” tegasnya.

Agus Sanjaya berkomitmen mengembalikan kejayaan Hanura di Jembrana. “Itulah cita-cita saya dalam membesarkan kembali Partai Hanura di bawah kepemimpinan Bapak Ketua DPD, Bapak Gede Wirajaya Wisna, dan Sekjen saat ini. Kami ingin mengembalikan kejayaan Jembrana dan merebut kembali kursi demi kursi di daerah ini,” pungkasnya.

Share:

Bupati Badung Rancang Transformasi Pasar Beringkit Jadi Mall Modern, Ketua DPC Hanura Badung Witama Ingatkan Pentingnya Modernisasi Pasar Hewan

Foto: Ketua DPC Hanura Badung, Wayan Witama.

Badung (aspirasibali.my.id)

Upaya memperkuat identitas Kota Mangupura terus digencarkan Bupati Badung, Wayan Adi Arnawa. Salah satu langkah strategis yang kini digaungkan adalah rencana ambisius mengubah Pasar Beringkit menjadi mall modern lengkap dengan fasilitas bioskop. Menurut Adi Arnawa, transformasi ini bukan sekadar proyek pembangunan fisik, melainkan bagian dari visi jangka panjang menjadikan Mangupura sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, sosial, dan budaya yang lebih maju dan dinamis.

Adi Arnawa menilai revitalisasi Pasar Beringkit dapat menjadi simbol semangat baru Mangupura dalam memperkuat karakter kotanya. Dengan menghadirkan fasilitas modern, ia yakin Mangupura akan semakin hidup sebagai pusat aktivitas warga, sekaligus meningkatkan daya tarik komersial dan rekreatif. Ia menegaskan bahwa pembangunan ini tetap diselaraskan dengan filosofi Mangupura sebagai kota yang tidak hanya berperan sebagai pusat pemerintahan, tetapi juga ruang hidup masyarakat yang memadukan tradisi dan modernitas.

Bupati menekankan bahwa pedagang tradisional Pasar Beringkit tidak akan ditinggalkan. Mereka dijanjikan tetap dilibatkan dalam proses revitalisasi agar identitas lokal dan aktivitas ekonomi yang sudah terbangun sejak lama tetap terjaga.

Menanggapi rencana tersebut, Ketua DPC Hanura Badung, Wayan Witama, memberikan pandangannya. Ia menilai modernisasi memang diperlukan, tetapi arah pengembangan Pasar Beringkit juga harus mempertimbangkan potensi besar sektor peternakan di Badung. “Kami akan menjalin kerja sama dengan masyarakat dan pemerintah. Misalnya dalam pengembangan sektor peternakan. Nanti bagaimana usulan Bupati Badung yang ingin mengubah Pasar Beringkit menjadi Mall,” ujarnya.

Witama mengingatkan agar revitalisasi tidak mematikan fungsi dasar pasar hewan yang sudah melekat di Pasar Beringkit selama bertahun-tahun. “Ini jangan sampai seperti itu. Tetapi justru agar dibuatkan suatu modernisasi pasar hewan, seperti ada konsep one-stop shopping yang diterapkan di Inggris, sehingga transaksi bisa dilakukan termasuk live order,” katanya.

Menurutnya, konsep pasar hewan modern tidak hanya mempertahankan identitas Pasar Beringkit, tetapi juga mampu meningkatkan nilai ekonomi untuk masyarakat. Ia menilai Badung bahkan dapat bekerja sama dengan DPC Hanura di daerah lain untuk memusatkan distribusi hewan dari berbagai wilayah, sehingga Pasar Beringkit menjadi sentra perdagangan hewan yang lebih kuat dan terorganisir.

 “Dengan demikian, pasar hewan akan berkembang lebih modern dan memberikan keuntungan bagi masyarakat,” tutupnya.

Share:

Perkuat Basis Politik di Daerah Padat Kompetisi, Ketua DPC Hanura Badung Witama: Fokus Perkuat Ekonomi Rakyat dan Pelestarian Budaya

Foto: Ketua DPC Partai Hanura Badung, Wayan Witama saat memberikan pemaparan di acara Musyawarah Cabang (Muscab) DPC Partai Hanura se-Bali, Jumat, 21 November 2025.

Denpasar (aspirasibali.my.id)

Ketua DPC Partai Hanura Badung, Wayan Witama, memaparkan strategi dan program kerja untuk memperkuat posisi Hanura di wilayah Badung yang dikenal sebagai daerah dengan kompetisi politik sangat ketat. Hal tersebut disampaikan dalam Musyawarah Cabang (Muscab) DPC Partai Hanura se-Bali, Jumat, 21 November 2025, yang mengusung tema Nangun Sat Kerthi Loka Bali: “Daerah Berdaya Indonesia Sejahtera” di Inna Bali Heritage Hotel, Jalan Veteran, Denpasar.

Menurut Witama, Badung merupakan daerah yang sudah padat oleh kekuatan partai-partai besar sehingga membutuhkan strategi khusus untuk memperluas dukungan. “Pertama, kami melihat bahwa Badung merupakan daerah yang sudah padat dengan kekuatan partai-partai besar. Artinya, tidak mudah bagi kita untuk langsung menang begitu saja. Kita membutuhkan waktu dan strategi yang tepat,” ujarnya.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Hanura Badung menyiapkan berbagai program unggulan yang dirancang sebagai community-based program, dengan fokus pada keterlibatan langsung masyarakat. “Program ini akan berbasis masyarakat, mulai dari sektor pertanian, peternakan, hingga keuangan. Kami ingin membangun pendekatan kegiatan yang melibatkan masyarakat langsung,” jelasnya.

Salah satu program yang akan diwujudkan ialah pendirian koperasi Hanura “Hati Nurani Rakyat” dengan modal kecil di setiap kecamatan hingga desa. Witama berharap koperasi tersebut mampu menggerakkan ekonomi masyarakat dan memberi dampak nyata bagi kesejahteraan warga.

Sebagai wilayah pariwisata, Badung juga memiliki potensi besar untuk sinergi ekonomi kreatif dan pelaku usaha. “Badung adalah daerah pariwisata. Karena itu, kami ingin menggandeng pelaku UKM serta pemilik hotel untuk membuat program ekspedisi produk. Badung sebagai kawasan sustainable tourism memiliki potensi besar untuk meningkatkan pendapatan daerah, dan kami harap program ini bisa memberikan kontribusi positif, termasuk bagi Hanura Bali,” ujarnya.

Hanura Badung juga menyiapkan program pelestarian budaya melalui kerja sama dengan masyarakat adat dan banjar-banjar yang memiliki kelompok seni. Witama mencontohkan rencana menghubungkan sanggar tari dengan hotel-hotel di Badung agar para penari muda mendapat ruang tampil sekaligus penghasilan. “Mudah-mudahan ini bisa menjadi ikon baru bagi Hanura di Bali,” tambahnya.

Terkait target suara di Pemilu 2029, Witama menegaskan dukungan penuh bagi siapa pun kader Hanura yang maju dari Badung. “Kami ingin hadir langsung di masyarakat, membantu warga kurang mampu, mengunjungi warga yang sakit, dan bekerja sama dengan rumah sakit untuk memberikan solusi terbaik,” katanya.

Secara rutin, DPC Hanura Badung juga akan menggelar program pengobatan gratis setiap tiga bulan yang dapat diikuti masyarakat luas melalui live streaming yang menghubungkan Badung dan Bali. Seluruh program akan digerakkan bersama PAC serta struktur organisasi di tingkat bawah. Witama berharap langkah ini dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat dan memperkuat kepercayaan publik terhadap Partai Hanura.

“Program-program ini akan dijalankan bersama PAC dan seluruh struktur yang ada. Mudah-mudahan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat dan menyentuh hati nurani mereka. Itulah program yang kami siapkan,” pungkasnya.

Share:

Jumat, 21 November 2025

Ida Bagus Kiana Ingatkan Etika Politik dan Persatuan Internal Jadi Kunci Kebangkitan Hanura Bali

Foto: Ketua Dewan Penasehat DPD Hanura Bali, Ida Bagus Kiana, SH., saat menghadiri Musyawarah Cabang (Muscab) DPC Partai Hanura se-Bali, pada Jumat, 21 November 2025, di Inna Bali Heritage Hotel, Jalan Veteran, Denpasar.

Denpasar (aspirasibali.my.id)

Ketua Dewan Penasehat DPD Hanura Bali, Ida Bagus Kiana, SH., menilai Muscab serentak Hanura Bali kali ini bukan hanya menandai konsolidasi organisasi, tetapi juga menunjukkan perubahan kultur politik di tubuh partai. Ia menekankan bahwa perkembangan pesat organisasi di bawah kepemimpinan Gde Wirajaya Wisna merupakan sinyal kuat bahwa Hanura Bali memasuki fase baru yang lebih solid dan realistis dalam menatap Pemilu 2029.

Pernyataan ini disampaikan Ida Bagus Kiana saat menghadiri Musyawarah Cabang (Muscab) DPC Partai Hanura se-Bali, yang mengusung tema Nangun Sat Kerthi Loka Bali: “Daerah Berdaya Indonesia Sejahtera,” pada Jumat, 21 November 2025, di Inna Bali Heritage Hotel, Jalan Veteran, Denpasar,

Menurutnya, kelengkapan struktur mulai dari tingkat DPC hingga PAC adalah capaian yang tidak terbayangkan sebelumnya. “Kami benar-benar tidak menyangka perkembangan organisasi bisa sedemikian pesat. Kami salut dengan pola kepemimpinan ini, mungkin karena kesederhanaannya, kedekatannya dengan masyarakat, dan pengaruhnya yang terasa kuat,” ujarnya.

Di tengah dinamika politik yang kian dipengaruhi informasi digital, Ida Bagus Kiana mengingatkan pentingnya sikap dewasa dalam menyikapi berbagai isu. Ia menegaskan agar kader tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang tidak jelas sumbernya karena hal itu kerap memicu gesekan antartokoh politik.

Ia juga menggarisbawahi pentingnya etika dan objektivitas dalam berpolitik. “Kalau sesuatu memang benar, katakan benar. Kalau kurang bagus, akui. Introspeksi diri itu penting. Mengkritik pun harus bijak, bukan sekadar mencari kesalahan,” tegasnya.

Menyoroti komposisi kepengurusan baru yang memadukan senior berpengalaman dengan generasi muda, termasuk hadirnya Ketua DPC Hanura Klungkung berusia 24 tahun, Ida Bagus Kiana menilai perpaduan ini sebagai peluang besar. Namun ia mengingatkan bahwa kekuatan itu hanya akan efektif jika persatuan dijaga.

“Yang terpenting, pengurus harus menjaga persatuan antara senior dan junior. Justru sekarang banyak tokoh dari partai lain bergabung. Ini menunjukkan peluang besar bagi Hanura untuk berkembang,” katanya.

Ia menekankan bahwa motivasi berorganisasi harus berangkat dari kehormatan dan tanggung jawab, bukan keuntungan pribadi. “Kalau fokusnya hanya apa yang bisa didapat dari partai, itu akan sulit. Minimal ada rasa kehormatan ketika dipercaya duduk di kepengurusan provinsi,” ujarnya.

Terkait prospek Pemilu 2029, Ida Bagus Kiana menegaskan bahwa peningkatan kursi adalah target yang sangat mungkin dicapai, tetapi harus dengan pendekatan realistis. Dari posisi enam kursi saat ini, ia menilai peluang Hanura Bali mencapai sembilan hingga sepuluh kursi masih terbuka.

“Mengejar capaian dulu yang sempat 17 kursi mungkin sulit, tetapi enam menuju sembilan atau sepuluh kursi masih realistis. Jangan ngomong muluk-muluk, politik itu persaingannya berat,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua DPD Hanura Bali, Gde Wirajaya Wisna, menegaskan bahwa konsolidasi organisasi saat ini dibangun bukan untuk sesaat, melainkan untuk memastikan partai bekerja setiap hari, bukan hanya menjelang pemilu.

Ia menyampaikan bahwa struktur DPD yang baru disahkan oleh DPP terdiri atas 57 orang, memadukan tokoh senior, kader muda energik, perempuan, pelaku budaya, hingga pekerja lapangan.

“Ini bukan sekadar jumlah, tetapi simbol kesiapan kita membawa energi perubahan bagi Bali,” ujarnya.

Wirajaya Wisna juga menekankan pentingnya kedisiplinan politik, kerja nyata, serta kehadiran partai di tengah masyarakat. “Kita mungkin tidak paling besar, tetapi bisa menjadi yang paling kuat. Kita mungkin tidak paling kaya, tetapi kita paling setia. Kita mungkin tidak paling bising, tetapi kita paling bekerja,” pungkasnya.

Share:

Rabu, 19 November 2025

Memaknai Yadnya Sebagai Esensi Ketulusan di Tengah Menguatnya Gengsi Upacara, Ketua PHDI Bali: Kanistan Bukan Rendah Justru Pokok Dari Yadnya

Foto: Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali, I Nyoman Kenak.

Denpasar (aspirasibali.my.id)

Yadnya dalam ajaran Hindu merupakan persembahan suci yang dilaksanakan secara tulus ikhlas berdasarkan dharma, dengan tujuan menghadirkan kesejahteraan dan kesempurnaan hidup bersama. Secara etimologis, istilah “yadnya” berasal dari bahasa Sanskerta “yaj”, yang berarti memuja, mengorbankan, atau berkorban. Konsep ini tidak hanya terwujud melalui rangkaian upacara keagamaan, tetapi juga melalui tindakan-tindakan sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Dalam tradisi Hindu, yadnya dibagi menjadi lima jenis utama yang dikenal dengan Panca Yadnya.

Dalam pelaksanaannya, unsur ketulusan atau satwika menjadi landasan utama. Yadnya idealnya dilakukan sesuai kemampuan tanpa tekanan, keterpaksaan, atau dorongan gengsi. Ketika unsur-unsur tersebut mendominasi, esensi yadnya justru kabur dan makna filosofisnya berkurang.

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali, I Nyoman Kenak, menegaskan pentingnya memahami ketiga tingkatan upacara yadnya yang dikenal dalam tradisi Bali: nista, madya, dan utama. Menurutnya, tingkatan nista atau kanistan kerap disalahpahami sebagai sesuatu yang rendah, padahal justru menjadi dasar atau pokok dari pelaksanaan yadnya.

“Upacara tingkatan kanistan bukan berarti sesuatu yang buruk; justru kanistan berarti pokok atau dasar. Banten atau sarana yang digunakan dapat disesuaikan, misalnya cukup dengan pejati, soda, atau rayunan, sesuai kemampuan,” ujarnya.

Ia menambahkan, di tengah kehidupan masyarakat modern, gengsi dalam pelaksanaan yadnya semakin terasa. Padahal, kanistan, madya, dan utama memiliki peran masing-masing sesuai kemampuan umat. Kanistan sendiri bukanlah tingkatan yang dianggap kurang, tetapi inti dari sebuah yadnya.

Dalam penjelasannya, I Nyoman Kenak mengibaratkan tingkatan upacara seperti berpakaian. Pakaian pokok cukup kaos dalam dan kemeja, sementara jas hanya tambahan. Demikian pula dalam yadnya, unsur utama adalah banten pokok seperti byakaonan, byakala, soda, dan rayunan. Unsur tambahan seperti tumpeng solas atau udel kurenan berfungsi sebagai pelengkap, bukan kewajiban.

"Seperti pakaian pokok yang hanya memerlukan kaos dalam dan kemeja, sementara jas hanyalah tambahan untuk tampilan. Demikian pula dalam upacara, yang terpenting adalah unsur pokoknya, banten bayakaonan, byakala, soda, rayunan. Tambahan seperti tumpeng solas atau udel kurenan bersifat pelengkap, bukan kewajiban," terangnya.

Menurutnya, pemahaman ini perlu terus digiatkan agar umat tidak terjebak dalam tuntutan sosial atau kebiasaan yang memperbesar biaya dan gengsi. Sosialisasi yang berkelanjutan dinilai penting untuk mengingatkan kembali bahwa inti yadnya adalah ketulusan, kesederhanaan, dan kemampuan masing-masing umat.

"Sosialisasi perlu terus dilakukan agar umat tidak terjebak dalam gengsi, tetapi kembali pada esensi yadnya: tulus, sederhana, dan sesuai kemampuan,"pungkasnya.

Dengan pemahaman tersebut, pelaksanaan yadnya diharapkan kembali kepada esensinya: memperkuat spiritualitas tanpa dibebani keharusan yang melampaui kemampuan, serta menjaga makna suci yadnya tetap hidup di tengah masyarakat Bali.

Share:

Kategori

Arquivo do blog

Definition List

Support